f

Tentang Foreks

Kamis, 07 Juni 2012

Foreks Unisma adalah Forum Ekonomi Syariah yang didirikan oleh Mahasiswa Jurusan Perbankan Islam Unisama, pada tanggal 16 Mai 2009, forum ekonomi syariah di universitas tertua di bekasi ini merupakan satu - satunya forum ekonomi syariah yang ada di kota bekasi. Forum ini berkomitmen untuk mengembangkan SDM yang handal dan professional dalam mempuplikasikan ekonomi syariah. Kiprahnya dalam mempuplikasikan ekonomi syariah terbukti jelas dengan banyaknya kegiatan - kegiatan yang telah dilaksanakan baik di internal kampus maupun dilingkungan masyarakat secara langsung. Selama hampir 2 tahun berdiri tercatat sudah tiga puluh agenda acara yang telah selesai dilaksanakan seperti seminar, Training, bakti social, studi banding , pameran dan lain - lain. Berdirinya forum ini tak terlepas dari seorang tokoh praktisi ekonomi syariah di kota bekasi,beliaulah bapak Nur S Bukhori SE MSi, beliaulah funding Father yang selalu memberikan motivasi dan semangat bagi para mahasiswa untuk selalu aktif mengembangkan organisasi internal kampus ini. “ saya ingin mahasiswa menjadi Macan Kampus yang selalu bergiat dalam mencari ilmu bukan seperti Tikus Kampus yang bisanya hanya menjadi pengacau, agar kalian menjadi Macan kampus maka kolaborasikanlah aktivitas dan intelektual kalian di foreks ini, jadikan forek sebagai media dalam proses pelajar”, begitulah kata kata Direktur utama BPRS kota bekasi ini ketika memberikan motivasi kepada mahasiswanya. Salah satu penyebab cepatnya kembangan forum ekonomi syariah unisma ini adalah karena tuntutan arus perkembangan yang sangat siknifikan diruang lingkup ekonomi nasional. Sistem ekonomi islam yang diprediksikan akan menjadi sitem ekonomi masa depan yang siap menggantikan sitem ekonomi kapitalis yang tidak sesuai dengan etika social masyarakat dunia. Nah karena alasan itulah forum ekonomi syariah unisma berdiri untuk mengikuti perkembangan arus ekonomi islam yang semakin hari semakin besar kontribusinya kepada masyarakat. Semoga Foreks selalu menjadi yang terbaik, dan semangat memperjuangkan ekonomi islam tidak akan pernah hilang dari hati para kadernya. “ happy karena Allah, harus bisa, pasti bisa dan yakin bisa karena Allah”. By : Nyak Edi Meutuah.

Takaful Bina Anak Negeri Menghapal Al-Qur'an

Minggu, 19 Februari 2012



Jakarta (2012)- Sebagai wujud sosial, Perusahaan Asuransi Takaful setiap tahunnya memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) yang fokus pada ranah pendidikan dan kesehatan. Khusus untuk pendidikan, Takaful tak hanya memberi beasiswa pendidikan bagi anak tak mampu tetapi juga melakukan pembinaan agama Islam secara langsung dan berkelanjutan.

Services Division Head Takaful, Ernawan Priarto mengatakan program CSR bernama beasiswa terbina ini, sudah memberikan beasiswa dan pembinaan agama kepada 300 anak kurang mampu yang tersebar di Jabotabek. Kini di tahun 2012, program ini akan mendapatkan tambahan yaitu program penghapalan Al-Qur'an.
"Ini program yang unik, beasiswa tetapi dikasih pelajaran agama untuk belajar Al-Qur'an. Supaya nanti mereka di masyarakat dapat tampil sebagai imam," ujarnya saat ditemui pkesinteraktif.com di Graha Takaful Jakarta pekan lalu.

Pembinaan agama, lanjut Ernawan menjadi fokus CSR Takaful karena porsi pelajaran agama di sekolah dinilai sangat kurang. Oleh karena itu Takaful dalam melakukan pembinaan telah mempersiapkan kurikulum tersendiri. Hal ini membuktikan Takaful serius dalam pengembangan pendidikan agama Islam sejak dini pada anak-anak usia sekolah.

"Tanggung jawab sosial kami, bagaimana mendidik mereka menjadi generasi yang bertaqwa," tandasnya.





KEMBALI KE MENU




Kritik dan saran | Email : foreksunisma@gmail.com

Asuransi Syariah Dituntut Rapih Dalam Pelaporan Keuangan



Jakarta, (29/11/2011). Di tahun 2012 upaya pengembangan di sektor bisnis asuransi akan terus dilakukan terutama pada asuransi mikro dan asuransi berbasis syariah. Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK, Isa Rachmatawarta dalam acara "Insurance Outlook 2012" di Jakarta, Selasa (29/11/2011).

Khusus untuk asuransi syariah, ia mengatakan untuk memperkuat sektor tersebut perlu dimaksimalkan pola kerja yang sesuai dengan prinsip syariah.

Selain itu, asuransi syariah juga dituntut dalam hal kerapihan pelaporan. Salah satunya adalah Pemisahan laporan keuangan antara dana tabarru dengan dana perusahaan.

"Mulai tahun ini kita mulai menerapkan standar akutansi yang memisahkan itu (dana tabarru dengan dana perusahaan). Kemudian mulai menerapkan peraturan menteri tentang pengukuran kesehatan yang kita pisahkan dana tabarru dan dana lainnya," ujarnya.

Sampai saat ini masih ada beberapa perusahaan asuransi syariah yang belum tuntas dalam pemisahan laporan tersebut."Proses revisi laporan keuangan dan sebagainya kami perkirakan akan terus berlangsung sampai semester pertama tahun depan," tandasnya.





KEMBALI KE MENU




Kritik dan saran | Email : foreksunisma@gmail.com

Takaful Targetkan Aset 1 Triliun Diakhir Tahun



Jakarta (18/10/2011) Para managemen dan agent PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) saat ini bekerja keras untuk meningkatkan hasil penjualan premi yang ditekankan oleh pihak perusahaan. Apalagi tahun 2011 tinggal dua bulan lagi November dan Desember maka tak ada kata lain selain bekerja keras di tengah tuntutan aset Asurang Takaful di akhir tahun mencapai Rp 1 Triliun.

Vice President Asuransi Takaful, Ahmad Sehu Ibrahim, saat berbicara dengan pkesinteraktif, optimis bisa tercapai apalagi melihat persiapan-persiapan tim dan manajemen dalam mencapai target tersebut.

Untuk saat ini perkembangan kinerja ATK, lanjut Sehu, sangat signifikan, aset per Agustus 2011 adalah Rp 894 Milyar. Jumlah premi tabarru yg terkumpul (sesuai PSAK 108) adalah Rp114 Milyar. Sedangkan total premi keseluruhan adalah 295 Milyar dari target Rp 435 milyar.

“Perkembangan ini sangat menarik daripada tahun tahun sebelumnya,”ungkapnya.

Untuk mengembangkan bisnis ATK, Ahmad Sehu menegaskan berbagai cara strategi marketing dilakukannya bahkan ATK terus melakukan inovasi-inovasi baru untuk menggerakkan produknya agar diterima oleh masyarakat.





KEMBALI KE MENU




Kritik dan saran | Email : foreksunisma@gmail.com

17 Tahun Takaful Mengoperasikan Asuransi Syariah



Jakarta, (25/8/2011). Hari ini PT Syarikat Takaful Indonesia telah berusia 17 tahun dalam mengoperasikan asuransi syariah di Indonesia. Dalam usia tersebut berbagai ragam bisnis asuransi telah mereka jalani seperti asuransi jiwa dan asuransi umum.

PT Syarikat Takaful Indonesia (Perusahaan) berdiri pada 24 Februari 1994 atas prakarsa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang dimotori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Melalui kedua anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum, Perusahaan telah memberikan jasa perlindungan asuransi yang menerapkan prinsip-prinsip murni syariah pertama di Indonesia.

PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang asuransi jiwa Syariah didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum, yang diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada 2 Juni 1995.

Kepemilikan mayoritas saham Syarikat Takaful Indonesia saat ini dikuasai oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhad (56,00%) dan Islamic Development Bank (IDB, 26,39%), sedangkan selebihnya oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank Muamalat Indonesia serta Karya Abdi Bangsa dan lain-lain.

Di tahun 2004, Perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar, juga diikuti dengan peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang Prapatan, Jakarta pada Desember 2004. Selain itu, dilakukan pula revitalisasi identitas korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang di seluruh Indonesia, untuk memperkuat citra perusahaan.

Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan Perusahaan dan menjaga konsistensinya, Perusahaan memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari SGS JAS-ANZ, Selandia Baru bagi Asuransi Takaful Umum, serta Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu, atas upaya keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful Keluarga meraih MUI Award 2004 sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia, dan Asuransi Takaful Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat Sangat Bagus dari Majalah InfoBank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan 2005.

Dengan dukungan Pemerintah dan tenaga professional, Direktur PT Takaful Keluarga Indonesia, Ahmad Sehu Ibrahim, di usia 17 tahun akan terus berkomitmen untuk mengembangkan asuransi syariah, Syarikat Takaful Indonesia bertekad untuk menjadi perusahaan asuransi syariah terkemuka di Indonesia.





KEMBALI KE MENU




Kritik dan saran | Email : foreksunisma@gmail.com

Asuransi Syariah Belum Menyentuh Kalangan Atas



Jakarta, (22/7/2011). Pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia memang terlihat baik namun aset yang dikelola masih terbilang kecil. Hal ini terjadi karena pasar asuransi syariah masih berada pada kalangan menengah ke bawah.

Presiden Direktur Karim Busines Consulting, Adiwarman Azwar Karim mengungkapkan bahwa pemegang polis asuransi syariah di Indonesia adalah tiga juta orang dan rata-rata pembayaran polis bulanan berada pada angka 150 ribu per bulan dengan pendapatan pemegang polis sekitar 3,5 juta per bulan.

“Dengan data tersebut terlihat asuransi syariah masuk ke level bawah,” ujarnya di sela-sela acara International Conference Syariah Insurance in Indonesia di Jakarta, Kamis (21/7).

Dengan keadaan seperti itu, Adi mengangap wajar jika aset yang dikelola asuransi syariah masih kecil. Sedangkan untuk level atas yang memiliki kemampuan finasial yang besar asuransi syariah masih belum mendapat pasar. “Untuk kalangan atas masih belum digarap secara maksimal,” imbuh pria yang juga anggota Dewan Syariah Nasional ini.

Untuk bisa mendapat pasar di kalangan atas tentunya peran agen asuransi menjadi pokok. Dimana diperlukan agen-agen asuransi yang dapat menjaring orang-orang kalangan atas. “Di sini dibutuhkan agen-agen asransi syariah yang bergaul dengan orang-orang level atas,” tandasnya.





KEMBALI KE MENU




Kritik dan saran | Email : foreksunisma@gmail.com

Potensi Asuransi Syariah Indonesia Belum Digali



Jakarta, (21/7/2011). Industri asuransi syariah di Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Namun sampai saat ini potensi tersebut belum digali secara maksimal. Terbukti hingga kini baru 4 persen premi asuransi syariah yang diperoleh secara keseluruhan premi asuransi di Indonesia. Padahal berdasarkan riset 85 persen konsumen akan mempertimbangkan pembelian produk asuransi syariah.

Terkait hal tersebut, perusahaan konsultan asuransi Pointer Insurance Consulting, hari ini menggelar konferensi internasional bertajuk “Syariah Insurance in Indonesia” di Hotel Le Meridien Jakarta.

Acara yang akan berlangsung hingga sore hari ini, membahas dari berbagai perspektif tentang tantangan yang dihadapi asuransi syariah, pengembangan produk, regulasi, dan realita yang terjadi di dunia asuransi syariah.

Dalam kegiatan ini terdapat presentasi dari berbagai pihak terkait asuransi, mulai dari para praktisi asuransi, konsultan asuransi hingga dari Dewan Syariah Nasional.

“Saat ini perhatian semakin meningkat di pihak penyedia asuransi sebagai upaya memperoleh konsumen asuransi berbasis syariah,” ungkap Angger Yuwono, Managing Patner Pointer Insurance Consulting sepeti dikutip siaran pers yang pkesinteraktif.com terima.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sesuatu yang penting karena bisa menjadi tempat untuk sosialisasi produk asuransi syariah. “Ini sangat penting bagi pasar kita dan pasti mengarah pada kebutuhan atas peningkatan keterlibatan penyedia asuransi dalam mendidik dan memberikan informasi pada bangsa Indonesia tentang produk-produk asuransi,”imbuhnya.

Menurut angka-angka yang dikeluarkan oleh regulator pada awal Maret tahun ini, premi sektor syariah meningkat 35,7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 3,2 triliun pada tahun 2010. Sedangkan di pasar Indonesia hanya memiliki 3 asuransi jiwa dan 2 asuransi umum yang beroperasi secara syariah penuh.





KEMBALI KE MENU




Kritik dan saran | Email : foreksunisma@gmail.com

PT Takaful Kembangkan Asuransi Mikro



Jakarta, (21/6/2011). Munculnya banyak lembaga keuangan mikro seperti Koperasi Jasa Keuangan (KJK) atau Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) mendorong lembaga asuransi syariah untuk menerbitkan produk asuransi mikro. Salah satu perusahaan yang kini mengembangkan produk tersebut adalah asuransi PT Takaful Keluarga Indonesia (TKI).

Asuransi Takaful, kata Ahmad Sehu Ibrahim telah membuat produk asuransi mikro yang dirancang secara khusus untuk lembaga keuangan mikro. Menurutnya, selama ini banyak sekali pembiayaan-pembiayaan yang dilakukan oleh KJK/KJKS untuk para nasabah. Dalam rangka mengurangi tingkat resiko pembiayaan PT Takaful memberikan asuransi sebagai proteksi.

“Dengan asuransi mikro maka KJK/KJKS dalam menyalurkan pembiayaan bisa aman dari resiko,”terangnya.

Dimata Ahmad Sehu, asuransi mikro sangat penting apalagi dalam hal pembiayaan mikro tak se-pruden seperti yang terjadi di perbankan. Maka jika tak hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan lembaga keuangan mikro akan mengalami pembiayaan macet.

”Maka disinilah letak dari asuransi mikro membantunya,”paparnya.

Untuk memperoleh asuransi mikro dari PT Takaful, Ahmad Sehu menyarankan agar berhubungan dengan cabang asuransi Takaful yang tersebar di Indonesia. PT Takaful akan selalu menjadi mitra lembaga keuangan mikro.





KEMBALI KE MENU




Kritik dan saran | Email : foreksunisma@gmail.com

 
Forum Ekonomi Syariah © 2012 | Designed by Bubble Shooter, in collaboration with Reseller Hosting , Forum Jual Beli and Business Solutions